Kamis, 30 Mei 2013

JARIK MAMA IPM (sebuah nostalgia)


Kamis, 16 Mei 2013 pukul 09.37 WIB,  lewat sebuah surel saya menerima sebuah surat permohonan untuk menjadi pemateri dalam acara Belajar Jurnalistik Bersama Mading ( JARIK MAMA). Acara ini merupakan salah satu program kerja Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( PC IPM ) Paciran. Saya dipercaya untuk memberikan materi Teknik Pembuatan Mading Kreatif. Sebagai salah satu alumni IPM, tanpa basa-basi saya sanggupi permohonan tersebut. Saya dijadwalkan memberikan materi pada hari Jumat, tanggal 24 Mei 2013, bertempat di MTs.M 08 Sidokelar.
Tanggal 23 Mei pagi saya berangkat dari Surabaya menuju Paciran. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 3 jam (tergantung kelancaran dan kecepatan kendaraan). Untuk rute perjalanan, saya berangkat naik bus jurusan wilangon dari terminal Purabaya (Bungurasih). Dari Wilangon ada sebuah bus hijau mini ((armada sakti) atau yang biasa saya sebut bus siput karena kelambatannya) menuju Paciran. Walaupun acara saya ada pada hari jumat, saya ingin menikmati acara ini secara utuh dari awal sampai akhir. Perjalanan yang melelahkan segera sirna ketika bertemu kembali dengan teman-teman panitia dan beberapa teman sesama alumni yang berada di lokasi acara. Betapa saya sangat menantikan pertemuan ini, pertemuan yang bisa disebut sebagai nostalgia. Memasuki waktu shalat Maghrib, listrik dan air mati di desa Sidokelar. Tapi hal ini tak menyurutkan semangat saya, teman-teman dan para peserta JARIK MAMA.
Beranjak ke hari H, pukul 04.00 pagi saya dan teman-teman harus bangun untuk melanjutkan setengah perjalanan acara. Usai shalat subuh, para peserta diajak berjalan-jalan. Tujuannya adalah sebuah tepian laut yang sangat cantik dan menyegarkan mata. Tak mungkin pemandangan seperti ini ditemukan ditengah kota. Betapa indahnya belahan duniaku ini.
Nah, pukul 09.30 saya telah siap memberikan materi bagi peserta yang berjumlah 60 orang. Karena ini adalah pengalaman pertama saya, maka masih ada gugup dan deg-degan. Materi saya sampaikan melalui power point sekaligus memraktekkannya di papan tulis. Lagi-lagi listrik mati ditengah jalan saya berbagi ilmu. Mau tak mau saya harus berbicara secara manual tanpa ada alat bantu pengeras suara. Karena sebelumnya flu dan batuk sudah menyerang, sedikit demi sedikit suara saya menjadi serak dan menghilang. Syukurlah, listrik menyala. Walaupun masih ada beberapa peserta yang mengantuk, tapi saya merasa cukup puas, karena interaksi dan tanggapan dari peserta cukup bagus. Tak lupa, saya meminta saran dan kritik dari para peserta pada akhir acara.
Selesai tugas saya tapi acara belum berakhir. Masih ada rangkaian acara yang lain. Yaitu praktek pembuatan mading beserta presentasinya dan malam pentas seni sebagai acara puncak. Melihat mading buatan para peserta, before and after, ada kemajuan yang saya lihat. Setidaknya ilmu yang saya berikan bisa mereka terima dengan baik. Esok paginya, pukul 10.00 saya langsung bertolak kembali ke Surabaya dengan membawa oleh-oleh dua bungkus Siwalan (buah khas Paciran).
Terima kasih PC IPM Paciran atas kesempatannya yang amat berharga bagi saya. Untuk adik-adik peserta JARIK MAMA, terima kasih atas saran dan kritiknya. Satu kata untuk acara ini: UNFORGETABLE!
 
nb: special thanks untuk teteh Mely tersayang^^
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dengan memberikan komentar,maka anda telah mengapresiasi karya saya =D
arigatou^^