Kubiarkan
waktu menggenggam segalanya, termasuk dirimu yang absurd namanya. Kakiku telah
kebas karena tenggelam bertahun-tahun, jadi biarlah kini kukeringkan semua yang
basah, biar hujan yang nanti kan mewarnainya lagi, menegaskan yang pernah ada,
entah akan terulang atau akan datang sebuah utusan baru dari Tuhan.
Takkan
ada lagi terjun kedalamanmu,ucapkan selamat tinggal pada yang dulu ada. Jejak-jejak
kecil maupun besar tak akan kuhapus, biar saja menjadi sebuah cerita yang kanku
tulis dan tinggalkan dalam lembar perkamen hitam-merah milikku. Yah, seandainya
mantra-mantra yang diajarkan di sekolah Hogward dalam novel cerita Harry Potter
benar adanya, mungkin akan kulakukan mantra modifikasi pikiran pada diriku
sendiri.
Syukurlah,
Tuhan telah mengikatkanku pada kebebasan yang membuatku bernafas amat lega. Hingga
gelembung udara dalam kantongku menguap, meluapkan embun-embun bersajak. Berpendar
diantara langit berpoles aurora, yang kuharap menebarkan damai bagi yang
menemukannya.