Berbicara
tentang cinta, mungkin tak akan ada habisnya. Begitu pula dengan makna cinta,
tak ada kata yang sempurna untuk menjabarkannya. Cinta bersemayam di segala
penjuru semesta, kekal abadi. Lalu, jika kau bertanya tentang siapa insan yang
paling kucintai? Maka jawabanku adalah…
Ibuku…
Dialah lentera
hidupku, dialah cinta matiku, dialah pelita hatiku.
Ibu, sosok
seorang perempuan yang telah mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan aku ke
dunia. Dialah yang merawatku, membesarkanku dan mengajarkan aku tentang arti
kehidupan yang sesungguhnya. Dia amat menyayangiku, begitu pula diriku.
Bagaimana mungkin aku tak menyayanginya, selama ini ibu telah merangkap peran,
selain sebagai seorang ibu, dia juga seorang bapak bagiku. Karena sejak enam tahun
yang lalu bapak telah kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Sejak itu pula aku
tak ingin kehilangannya.
Selama ini ibu
yang menguatkan aku disaat aku mulai putus asa, menegarkan aku saat aku merasa
tak menemukan jalan keluar. Dia selalu mendukungku untuk terus berusaha meraih
impianku, memberiku kebebasan melakukan yang kumau, untuk kebaikanku.
Tak selamanya
langit biru. Ada
kalanya mendung berawan. Begitu pula hubunganku dengan ibu. Tak jarang kami
berbeda pendapat. Seperti sekarang, ketika kami sedang bersantai di ruang tamu.
“ Ibu tidak
setuju kalau kamu melanjutkan sekolah di Yogya,” itulah penolakan ibu atas
keinginanku. Sejenak aku terdiam, seakan tak percaya dengan perkataan ibu.
“ Tapi Voni
ingin kuliah disana bu,” jawabku dengan nada rendah.
“ Kamu bisa
kuliah di Surabaya,” ibu tetap menolak. Aku terhenyak.
“ Tapi kenapa
ibu melarang Voni kuliah disana?” aku masih belum terima. Hening.
“ Voni, ibu
rasa kamu mengerti mengapa ibu melarang kamu kuliah disana,” hanya itu jawaban
ibu. Menyadari aku akan bicara, ibu angkat suara lagi. “ Pokoknya, ibu tidak
mengijinkan kamu dan tidak usah membantah.”
Skak! Langkahku
seakan tlah terhenti. Jiwaku serasa bergejolak. Tak mampu kutahan air mataku
lebih lama. Kutinggalkan ibu di ruang tamu dengan keputusannya.
Kubanting pintu
kamar dan melesat ke tempat tidur. Kutenggelamkan wajahku ke dalam bantal.
Menangis. Hatiku sakit menjerit. Masih bertanya-tanya tentang alasan ibu. Baru
kali ini ibu menolak permintaanku. Apalagi ini adalah keinginan terbesar dalam
hidupku.
Rencananya,
setelah lulus SMA aku ingin kuliah di Universitas Gajah Mada Yogyakarta .
Karena aku ingin mengambil jurusan sastra Jepang disana. Sebetulnya aku bisa
mengambil jurusan yang sama di Universitas yang ada di Surabaya . Tapi entahlah, sejak SMP kota Yogyakarta
menjadi pilihanku untuk menyambung cita-citaku. Tapi rasanya segala impian itu
telah pupus dengan semua ini. Aku benar-benar kecewa.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar
ketukan pintu. Pasti ibu. Aku diam saja tak menghiraukannya. Dibukanya pintu
kamarku dan duduk disampingku.
“ Voni, ibu
tahu kamu belum tidur,” dibelainya rambutku dengan lembut, “ Voni
anakku, ibu tak bermaksud melarangmu kuliah di Yogya. Tapi yang ibu pikirkan,
kalau Voni kuliah disana lalu siapa yang akan menemani ibu disini? Voni tega
meninggalkan ibu sendiri?” Aku bergeming. Kurasakan tangan ibu sedikit bergetar.
“ Maafkan ibu nak.” Tambah ibu kemudian menciumku dan pergi diiringi sedu
sedan.
Ibu menangis.
Oh tidak! Aku
telah membuat ibu menangis. Rasa bersalah langsung menyergapku. Tangisanku
semakin meledak. Hatiku makin tersayat.
“Lihat Voni!
Sekarang ibu menangis karena ulahmu!” makiku dalam hati pada diriku sendiri.
Air mataku terus mengalir tak hentinya. “ Bukankah kau sendiri yang bilang, tak
ingin membuat ibu bersedih apalagi menangis?!” tuk kali kedua kurutuk diriku.
Sepanjang malam
aku menangis hingga sang bulan mengantarku pada tidur lelap.
**
Hari ini libur
sekolah. Seharian aku mendekam di kamar. Bukannya aku masih marah tentang
peristiwa tadi malam. Tapi aku hanya tak ingin ibu melihat mataku yang bengkak
karena menangis semalam.
Kuhabiskan
waktuku untuk membereskan kamar yang layaknya kapal pecah. Kurapikan dari sudut
satu ke sudut yang lain. Tepat dibawah meja belajar aku menemukan dua buah
kotak yang telah berdebu. Aku penasaran dengan isinya, karena aku sendiri lupa.
Kotak pertama berisi
kumpulan sketsa yang iseng kugambar dan beberapa buku corat-coret. Kotak kedua
isinya lebih menarik. Sebuah album foto dan buku diary yang penuh dengan goresan penaku.
Jari-jariku tergerak
untuk membuka lembar demi lembar dan membacanya.
28 Oktober
2009
Selamat hari
sumpah pemuda!!!
Sebagai
generasi penerus bangsa, aku berharap bisa menjadi warga negara yang berguna
bagi nusa, bangsa, negara dan agamaku. Amin…(siapa tahu bisa jadi presiden Indonesia !
hehehe….gak mau ah, nanti cepet tua karena kebanyakan mikir masalah
pemerintahan dan rakyat yang tidak terselesaikan!)
Wkwkwk….bercanda!
PEACE ^_^
04 November 2009
Today is
beautiful and fun!
Kenapa?
Karena hari ini ada acara classmeeting di sekolah. Dan kelasku yang jadi juara
umumnya! Horeee ^_^
Momen
seperti inilah kekompakan dan kebersamaan teman-teman sekelas sangat terasa dan
mengesankan.
SPIRIT!!!
10 November 2009
Hari pahlawan!
“ Rawe-rawe rantas, malang-malang putung!!”
itulah
seruan para arek-arek suroboyo ketika berjuang melawan penjajah.
Hemm….
Untuk
pahlawanku yang telah gugur membela bangsa Indonesia tercinta,
Jasa kalian terpatri dalam hati,
Kudoakan kalian tenang disisiNya,
Semoga kami
anak-anak Indonesia
dapat meneruskan perjuangan kalian.
Hidup Indonesia !!!
21 November 2009
duuh…cuaca
hari ini panas, rasanya seperti dipanggang dalam oven….haha lebai…memang
akhir-akhir ini aku nonton di TV kalau pemanasan bumi yang beken dengan nama
global warming itu sedang parah-parahnya. Makanya cuacanya gak karuan…sekarang
hujan besok panas…kapan ya buminya sembuh?!^_^
Go Green!!!
01 Desember 2009
Diary, hari
ini adalah hari HIV/AIDS sedunia. Ternyata, yang terjangkit virus berbahaya ini
sudah banyak lo, dan rata-rata mereka adalah remaja yang terjatuh dalam
pergaulan bebas…
Aku berdoa
agar selalu dilindungi dan dijauhkan dari hal-hal seperti itu…amin…
17 Desember 2009
diary, aku
baru saja datang beli hadiah untuk hari ibu tanggal 22 besok. Tahu gak apa
hadiahnya? Yaitu buku! Judulnya “ menjadi wanita paling bahagia”…Insya Allah
bukunya bagus, dan semoga ibu suka ya…
22 Desember 2009
hari ibu! Hari ibu!
Ibu seneng
lo dapat bingkisan dari aku. Kata ibu bukunya bagus. Alhamdulillah…gak sia-sia
aku menyisihkan uang jajanku selama dua bulan…hehehe!
Aku berhenti
membaca. Sebentar, ini adalah diaryku setahun yang lalu. Oh iya! Kalau sekarang
tanggal 19 bulan desember maka…empat hari lagi hari ibu!
Tiap
tahun aku mencoba untuk tak melewatkan hari spesial bagi para ibu. Aku berpikir
keras, kira-kira tahun ini aku ingin memberi apa ya?
**
Aku
ditemani Mely sahabatku, membeli sebuah kerudung yang akan kujadikan sebagai
hadiah untuk ibu. Waktu itu aku ingat kalau ibu pernah bilang bahwa dia
menginginkan sebuah kerudung baru. Jadi, aku memutuskan untuk memberinya
kerudung saja. Syukurlah, tak sulit mendapatkan kerudung yang sesuai dengan
kesukaan ibu. Sebuah kerudung biru dengan bordiran manis di bagian depannya
menjadi pilihanku. Harganya juga tak terlalu mahal.
Sampai
di rumah, aku langsung membungkus kerudung tersebut dengan kertas kado berwarna
biru muda. Satu lagi, aku juga ingin menulis sebuah surat untuk ibu.
Untuk ibuku tercinta,
Ya Allah, rengkuhlah insan yang membaca surat ini dalam lindunganMu. Jauhkan ia dari
nerakaMu, bimbinglah ia menuju indahnya surgaMu. Mudahkanlah ia tuk raih
anugrahMu dan muliakanlah ia dengan cahayaMu. Karena ia adalah seorang manusia
yang sangat berarti bagiku, karena ia adalah manusia yang paling kucinta…
Dia…ibuku…
Usiamu tak semuda dulu, saat pertama kali kau melahirkan
seorang bayi mungil yang kau beri nama Evodie Karenina. Mungkin ragamu tak
sekuat dulu, ketika harus terbangun dimalam hari karena tangisanku dan
menimangku dalan hangatnya dekapanmu hingga aku tidur pulas.
Ibu, aku sangat berterima kasih padanu. Tak terhingga.
Tak dapat dihitung. Selama ini kau telah membuktikan bahwa kau mampu untuk
melindungiku, membesarkanku walau hanya seorang diri. Bagiku kau sangat hebat!
Menurutku kau bisa menjadi seorang ibu
sekaligus seorang bapak. Hatimu begitu lembut namun sikapmu tegas. Kau usir
semua ketakutan yang menyelimutiku. Saat berada disisimu selalu terasa nyaman
dan damai. Kesabaran, ketabahan dan keikhlasanmu melalui kerikil-kerikilNya
membuatku semakin mengagumimu. Segala pengorbanan yang kau lakukan tak akan
mampu aku membalasnya. Aku hanya bisa berusaha tuk slalu membuatmu tersenyum
bahagia.
Ibu, maafkan aku...karena belum bisa membuatmu bahagia
seutuhnya, lahir dan batin. Aku justru selalu membuatmu bersedih hati. Setiap
hari tak hentinya kumenambah bebanmu. Begitu banyak luka yang kusayat dalam
kalbumu. Tiap malam kau sering menetesk`n air mata karena memikirkan aku. Kau
juga terdiam ketika menahan amarah. Aku harap kau mau memaafkan mutiara hitammu
ini.
Ketahuilah ibu, kau satu-satunya alasan mengapa aku masih
bisa berdiri. Hanya karena kau saat ini aku masih mampu menghadapi kejamnya
dunia. Aku rampak, namun kucoba tuk bertahan demi kau. Aku tak bisa
membayangkan jika harus kehilanganmu. Kau satu-satunya milikku di dunia fana
ini. Kau hartaku yang paling berharga.
Ibu
Kau belahan jiwaku, separuh nyawaku
Hidupmu, hidupku
Matimu, matiku
Kau kekasihku sepanjang masa
Takkan ada yang mampu mengambil cintaku padamu
Ibu
Aku mencintaimu
Kemarin, hari ini, esok, selamanya…
SELAMAT HARI IBU
Buah
hatimu yang tersayang,
VONI
Selesai.
Kulihat jam dinding telah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Aku yakin ibu telah
tidur. Kubawa kado dan surat
untuk ibu ke kamarnya. Kubuka pintu kamarnya pelan-pelan dan kuletakkan dua
benda tersebut diatas meja yang terletak disamping tempat tidurnya.
Semoga
mimpi indah bu…
**
Esoknya
usai shalat subuh aku menuju ke kamar ibu. Pintunya terbuka. Rupanya ibu sedang
membaca surat
dariku. Aku hanya membisu memandangnya. Tak lama ibu segera menyadari
kehadiranku, dan langsung tersungging sebuah senyuman yang tak terlupakan. Aku
segera lari ke dalam pelukannya. Kami menangis. Bukan karena kesedihan, tapi
karena haru dan bahagia yang sedang menaungi kami. Terima kasih Tuhan….bisikku
dalam hati.
SELESAI
nb: cerpen ini ditulis waktu aku masih kelas 2 SMA, 2 tahun yang lalu, saat hari ibu ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
dengan memberikan komentar,maka anda telah mengapresiasi karya saya =D
arigatou^^