Rabu, 14 Maret 2012

Manusia Minim Kata



Aku muak dengan diammu
Aku muak dengan ketenanganmu
Aku muak dengan bahasamu
Kau pasti tahu gunanya mulut
Seandainya manusiadapat kuremas,
Mungkin sejak lama telah kuremas-remas kau
Aku benci orang-orang sepertimu
Kamu,
Manusia minim kata


“ayah, kenapa kau menghalangiku untuk menghancurkan mereka? Tinggal selangkah lagi ayah.”
Ayah hanya diam. Dia sepertinya asyik berkutat dengan kerjanya malam ini.
“Kalau aku diijinkan memakai kekuatanku, aku bisa melenyapkan orang-orang tak berparasaan itu!”
Percuma aku bicara, ayah tetap tak menghiraukanku. Kuhampiri ayah dan kurebut dokumen yang sedang diamatinya. Ayah melepas kacamatanya.
“tak bisakah kau bersabar menanti saat itu, Clara?”
“saat apa? Saat semua orang lemah tertindas?” kesalku semakin memuncak.
“Clara, waktu itu tak lama lagi. Tunggulah sesaat, dan kau bisa memakai dengan bebas kekuatanmu sesuka hatimu”
“aku sudah tak sabar ayah” kubanting dokumen yang kurebut tadi. Ayah hanya mengamatiku keluar dari ruang kerjanya.
Aku tak suka ketika ayah bersikap seperti ini. Sabar itu baik, tapi jika terlalu sabar maka inilah jadinya.
Sudah hampir setahun sejak kematian mama dan kakak laki-lakiku, Bill. Mereka berdua mati ditembak orang tak dikenal, dan sampai saat ini tak diketahui siapa penembak itu. Tapi aku yakin, penembak itu adalah penembak yang dibayar oleh salah satu orang yang tak suka, tepatnya membenci ayah dan keluargaku.
Kalau kau ingin tahu kenapa mereka membenci ayahku,karna ayahku adalah seorang hakim. Ayah hakim yang jujur, banyak suap yang ditolaknya. Ayah selalu mengikuti kebenaran. Maka dari itu, pihak-pih`k yang merasa dirugikan akan berusaha mencelakai ayah. Dan salah satu dari mereka telah berhasil melenyapkan mama dan Bill.
Secara diam-diam ayah telah menyelidiki siapa yang membunuh ibu dan Bill. Tapi ketika nama itu didapatkan, ayah tak mau melaporkannya pada polisi.
“cukup kita yang tahu. Kita tangani sendiri masalah ini. Dan saat itu tiba, kau boleh turut andil menghabisinya.” Itu jawaban  yang kudapat dari ayah. Sejak saat itu, aku tak pernah melewatkan latihan menembak. Sekarang, aku telah mahir menggunakan senjata RYL-002. RYL-002 merupakan senapan yang diciptakan paman Gear, adik bungsu mama. Menurut penelitian yang dilakukan paman dan teman-temannya, RYL-002 merupakan salah satu senjata paling berbahaya didunia. Sejak diciptakan dua tahun yang lalu, belum ada yang menggunakannya. Dan aku menjadi orang pertama yang diijinkan paman untuk mencobanya. Hasilnya begitu memuaskan. Membuatku yakin, aku bisa menghilangkan nyawa seseorang dengan senjata ini tanpa banyak kata.
“bagaimana menurutmu Clara, apa senjata ini kurang indah dimatamu?”
“fuh! Aku suka ini paman. Dan baru kali ini aku dapat mengalahkan Same dalam latihan.”
“bagaimana hubunganmu dengannya? Apa kau sudah bertemu orang tuanya?”
“haha..tidak paman. Kami hanya partner, tak lebih. Lagipula aku tak suka manusia minim kata seperti Same.”
“paman tidak mengerti”
“paman, Same itu sangat pendiam. Aku lelah kalau harus terus-terusan mengartikan diamnya. Memangnya aku pembaca pikiran. Diakan punya mulut”
“tapi kau mengerti kalau dia mencintaimu”
“bisa-bisa Clara mati perlahan jika harus bercinta dengan orang sepertinya. Sudahlah paman, jangan manjakan dia, dia harus tahu kalau tak semua orang dapat mengerti apa yang dipikirkannya. Huh!”
 Aku keluar dari ruang kerja paman menuju kamarku. aku lelah. Entahlah, saat bicara tentang Same, aku menjadi tak jelas. Saat paman bilang dia mencintaiku, aku belum yakin, aku merasa itu masih absurd. Terlebih lagi Same, dia seperti data yang tak terbaca, harus menggunakan rangkaian rumus untuk mengerti pemikirannya. Awal mengenalnya kukira Same bisu. Tapi ternyata tidak, karna Same adalah salah satu manusia minim kata yang aku temui, kedua kalinya.
Apa aku mencintainya? Entah, Same memang baik dan cerdas, tapi aku tak akan kuat untuk mengahadapi kediamannya. Terlalu rumit untukku.
gubrak!!!
tiba-tiba terdengar kegaduhan dari ruang kerja paman. Aku bergegas bangun dan menuju ruang kerja paman. Untuk berjaga-jaga, kubawa pistolku.
Tiba-tiba lampu ruang tamu menyala.
"Same?"

to be continue....

4 komentar:

  1. apikceeemm..
    tapi...
    jek belom masuk bunuha2an ee..
    jadi belom kroso sangar ee..
    eheeee...
    XD
    lanjutin sih cem!!
    apik lho~!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe,semalem mau tak trusin,tapi mataku wes sepet,jadi bersambung dulu =)

      Hapus
  2. Bagus, baru baca dikit sih tapi keren kayaknya,..
    hhehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. domo arigatou,ini pertama kali nyoba nulis cerita beginian =D

      Hapus

dengan memberikan komentar,maka anda telah mengapresiasi karya saya =D
arigatou^^