Selasa, 24 Januari 2012

Sajak Rindu Untuk Ayah

"kepada pahlawanku nun jauh, aku menyayangimu, kau harus tahu itu"


dengarkan aku, ayah...

kelabu yang tersaput dalam celah hariku
berpendar menyeruak begitu sakit
menyulut tangis tergugu

itu, sudah biasa

pecahan suara tangis nan melengking
walau hanya dalam tempurung kalbu
kan terdengar hingga tiang langit ujung

itu, sudah biasa

juga

lalu apa yang tak biasa?

yaitu

tatkala aku harus melawan
deraan rindu yang takkan berpenghujung
karna kutahu takkan ada titik temu
antara rinduku dan rindumu, mungkin
kecuali satu tempat peraduan

surga keabadian


Malang, 11 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dengan memberikan komentar,maka anda telah mengapresiasi karya saya =D
arigatou^^