Cerita mini untuk Intan
Senja turun dengan keanggunannya. Seiring dengan perasaanku yang mengendap secara pelan dan malu-malu menyela ke dalam hatiku. Mencoba mengakui datangnya sebuah rasa yang untuk pertama kalinya aku rasakan. Umumya, orang-orang menyebutnya cinta, tapi aku menyebutnya sebuah keindahan. Keindahan perasaan.
Sebuah ciptaanNya yang berhasil menemukan kunci pintu hatiku dan memasukinya adalah seseorang yang biasa tapi bagiku ia tidak biasa. Haruskah aku menyebutkan namanya? Tidakkan? Biar aku saja yang menyimpan namanya, kalau kalian ingin tahu sebut saja dia Bi.
Apa Bi tampan? Tidak.
Apa Bi kaya? Tidak juga.
Apa Bi seorang artis? Oh bukaaaan.
Bi hanyalah seorang laki-laki biasa. Benar-benar biasa. Badannya tidak atletis, tidak begitu tinggi. Tapi hatinya jangan kau tanyakan, Bi adalah seseoarang yang memiliki hati begitu keras. Terkadang orang lain salah mengartikan bahasa dan sikapnya. Bi adalah seseorang yang dianugrahi pemikiran cerdas. Itulah yang membuatnya disegani orang-orang disekitarnya. Percayalah, hanya orang-orang tertentu yang dapat memahami pemikirannya. Tapi entah mengapa orang sepertiku dapat mencintainya >.<
Anehkah? Yah memang begitulah gerak sebuah hati kawan, dapat berubah-ubah sewaktu-waktu dan sesukanya. Menyebalkan? Sedikit, tapi aku menyukainya ^__^
Bi adalah kakak kelasku. Kami terpaut dua tahun. Walaupun kami sudah mengenal satu sama lain, tapi percayakah kalian bahwa kami hanya sekali saja berbicara satu sama lain? Percaya? Baguslah, tak percaya? Ya sudah, aku tak berbohong.
Aku ingat benar. Kala itu kami sedang duduk disebuah bangku. Berdua saja. Pembicaraan singkat dan basa-basi sebenarnya, tapi aku lupa apa yag kami bincangkan ketika itu. Karena tahukah kau kawan? Aku begitu amat gugup saat itu. Sedangkan Bi terlihat begitu tenang seperti biasa. Betapa aku terlihat bodoh dihadapannya. Aku benar-benar berusaha untuk bersikap biasa. Entah berhasil atau tidak. Ah, sebalnya aku saat terjebak dalam keadaan seperti itu. Jangan kau tanya berapa kali aku salting alias salah tingkah saat berada didekatnya. Di perpustakaan, di kantin, di halaman sekolah, dimanapun Bi berada dan saat itu aku ada didekatnya, maka dapat dipastikan hatiku sedang berdugem, dan aku berusaha menenangkan diri, berkali-kali. Herannya, saat ada Bi maka dipastikan mulut teman-temanku tak dapat berhenti berkicau sambil melirik padaku. Oh...tak dapatkah mereka bersikap biasa, agar jantungku tak semakin menggila berdetak?
Ok, apakah kau tak ingin bertanya padaku, apakah Bi mengerti tentang perasaan ini? Tentu saja Bi telah mengetahuinya. Apakah Bi juga memiliki perasaan yang sama padaku? Untuk jawaban yang ini, yah, Bi juga memilikinya. Tapi kau tahulah, Bi adalah seseorang yang sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Lalu bagaimana aku dapat mengetahuinya? Kalau ini, ada begitu banyak cerita dan kejadian yang membuatku membaca dan mendapat pesan bahwa Bi juga,emmm...mencintaiku.(wuaaaa aku tak kuat mengatakannya >.<)
Sampai detik inipun, itulah yang terjadi. Kami tahu satu sama lain. Tapi biarlah hati yang bicara, biarkan mata yang mengucapkan bahasa ini. Karena cinta ini tak harus kusampaikan dengan kata-kata bukan? Mata tak pernah berbohong kawan.
Lalu bagaimana dengan Bi kini?
Bagaimana denganku kini?
Bi berhasil mendapat beasiswa di sebuah perguruan tinggi yang cukup ternama. Kini Bi tengah merangkai cita-citanya, impiannya yang tertinggi. Aku, masih disini, akupun tengah menjalin mimpiku.
Apakah aku merindukannya? Ya, tentu saja. Tapi aku percaya ada Tuhan yang menjaga kami, aku dan Bi.
Tak ada yang bisa membaca takdir Tuhan, aku percaya Tuhan akan memberikan segala yang terbaik bagiku. Jika kelak akukan berlabuh dalam peraduannya-Bi-, atau pada akhirnya bukan Bi, maka itulah yang terbaik bagiku ^__^
-41-
Malang, awal Januari 2012
Nb: untuk adikku yang meminta cerita ini dibuat,maaf ya kalo terlalu singkat,hanya ini yang bisa mbak tulis><
Biarkan Allah yang menggerakan cinta itu akan berlabuh kemana.. satu hal saudariku, memintalah kepada Allah agar diberikan jalur yang baik, ya jalur kemana nanti hati itu akan berlabuh kelak :)
BalasHapus